MTsN 7 Kota Padang (Humas) – Bencana banjir bandang yang melanda Kota Padang beberapa hari terakhir memanggil aksi kepedulian dari civitas akademika. Sebanyak dua orang guru Aldo Darma Putra, Krisvi Emril dan dua orang tenaga kependidikan (tendik) Gaparsi, Wahyudi Eka Putra dari MTsN 7 Kota Padang menunjukkan dedikasi tinggi dengan terjun langsung membersihkan dua lokasi terdampak banjir, yang menimpa warga dan rekan kerja Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang.
Tim relawan dari MTsN 7 Padang ini bekerja keras pada hari Rabu (03/12) untuk membersihkan sisa lumpur dan material banjir di Kelurahan Tabing Banda Gadang dan Komplek Griya Permata yang berada dekat aliran Batang Kuranji, di mana rumah pegawai Kemenag Kota Padang juga menjadi korban.
Kehadiran tim MTsN 7 Padang memiliki makna ganda, yaitu membantu masyarakat umum dan memberikan dukungan nyata kepada rekan sejawat di lingkungan Kemenag Kota Padang yang rumahnya turut terendam. “Kami mendengar bahwa rekan kami, pegawai di Kemenag Kota Padang, juga terdampak parah. Ini adalah panggilan hati, sebagai satu keluarga besar di bawah naungan Kementerian Agama, kami wajib saling membantu,” ujar salah seorang guru yang ikut dalam aksi bersih-bersih tersebut.
Di kedua lokasi, para pahlawan tanpa tanda jasa ini berjuang keras mengeruk lumpur tebal yang menyelimuti lantai, perabotan, dan halaman rumah. Para guru dan tendik tersebut terlihat menggunakan peralatan seadanya, seperti sekop, cangkul dan ember. Lumpur yang mengering sebagian menjadi pekerjaan berat yang memerlukan tenaga ekstra dan waktu yang tidak sebentar.
Marliwis, Kepala MTsN 7 Kota Padang, menyampaikan bahwa aksi ini didorong oleh rasa empati yang mendalam sebagai keluarga besar Kemenag. “Ini adalah saatnya kita saling menguatkan. Kami membawa semangat gotong royong dan berharap tenaga yang kami curahkan, sekecil apapun, dapat mempercepat pemulihan rumah warga dan rekan kami dari tumpukan lumpur. (KF)